Tuesday, March 17, 2015

Pantai Depok Bantul Jogjakarta

Jika Anda dan keluarga menginginkan tempat wisata sekaligus ingin menyantap nikmatnya ikan laut, Anda akan merasa beruntung bila memilih Pantai Depok Jogja sebagai lokasi berlibur Anda. Di pantai ini tersedia banyak sekali warung yang mengolah hasil laut hasil tangkapan para nelayan, ikan yang diolah adalah ikan hasil tangkapan para nelayan pada hari itu. Anda bisa melihat bukti penangkapan hasil laut tersebut jika Anda mengamati banyaknya perahu motor cadik yang merapat setelah semalam melaut mencari ikan. Coba Anda dekati salah satu cadik tersebut maka Anda akan menemukan setumpuk ikan di dalam perahu. Jika Anda menginginkan ikan segar, cobalah melakukan transaksi disitu langsung, memang biasanya para nelayan juga langsung membuka transaksi bagi siapa saja para wisatawan yang ingin membeli, tangkapan laut berupa ikan segar tersebut bermacam-macan jenisnya, dan tentu saja harga yang ditawarkan juga lebih bisa bersaing dengan harga ikan di pasar.
 
Jika Anda berangkat dari kota, Anda bisa melewati Jl. Parangtritis untuk menuju ke arah selatan, sesampainya di pertigaan sebelum tempat retribusi Pantai Parangtritis, Anda ambil jalan ke kanan atau ke barat (posisi retribusi pas di selatan pertigaan itu). Anda terus menuju ke barat melewati jalan aspal dalam perkampungan, turut jalan tersebut kemudian sampailah pada tempat retribusi untuk Pantai Depok.
Saat setelah masuk ke retribusi pantai Parangtritis, Anda akan bertemu dengan pertigaan kecil Hotel Gandung, ambil arah ke barat (kanan), Anda akan disuguhi bukit-bukit pasir di sepanjang jalan aspal menuju ke Pantai Depok. Setelah jalan habis, Anda sudah sampai di Pantai Depok dan siap memarkir mobil atau motor Anda. (sudah tidak ada retribusi lagi)

Monday, March 16, 2015

Waroeng Of Yu GinuK

yuk mampir ke  Waroeng Of Yu Ginuk,  beralamat di jalan raya ketep ( jl blabak Boyolali km 10.5 sawangan ). .. kalo dari arah  jogja Waroeng Of Yu Ginuk berada di sisi kiri jalan ( utara jalan ) saat anda menuju ketep pass, dengan menu yg lengkap nikmat dan pemandangan yang indah bernuansa pedesaan, Waroeng Of Yu Ginuk sangat cocok bagi anda setelah menikmati liburan anda di ketep pass.

(yummy good inuuuuuuk)

Angkringan Lik Man

ANGKRINGAN LIK MAN
Menikmati Malam di Yogyakarta bersama Kopi Joss
Jl. Wongsodirjan, Yogyakarta 55271, Indonesia (lihat peta)

Angkringan Lik Man dikelola oleh putra Mbah Pairo, penjual angkringan pertama di Yogyakarta. Memiliki minuman khas Kopi Joss, angkringan ini pernah menjadi tempat melewatkan malam sejumlah tokoh terpandang di Indonesia.
       
Tahukah anda sebuah tempat di Yogyakarta tempat mahasiswa, komunitas cyber seperti blogger dan chatter, wartawan, seniman, budayawan, tukang becak, hingga penjaja cinta bisa berbincang santai? Jika anda pernah belajar di Yogyakarta, dimana anda dulu berembug bersama teman tentang tema skripsi atau tugas sekolah? Di antara sekian tempat yang anda sebutkan, pasti angkringan Lik Man yang terletak di sebelah utara Stasiun Tugu menjadi salah satunya. Wajar, sebab tempat itu telah menjadi favorit banyak orang.

Menikmati nuansa Angkringan Lik Man yang pernah dirasakan oleh banyak orang. Anda bisa berjalan ke utara dari arah Malioboro atau Stasiun Tugu hingga menemukan jalan kecil ke arah barat, kemudian berbelok. Anda akan menemukan angkringan yang dimaksud tak jauh dari belokan, tepatnya di sebelah kiri jalan. Cirinya, ada dua buah bakul yang dihubungkan dengan bambu, anglo dengan arang yang membara, serta deretan gelas yang ditata.

Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris, sebab pedagangnya adalah generasi awal pedagang angkringan di Yogyakarta yang umumnya berasal dari Klaten. Lik Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.

Begitu sampai di angkringan yang buka pukul 18.00 ini, anda bisa memesan bermacam minuman yang ditawarkan, panas maupun dingin. Pilihan minuman favorit adalah Kopi Joss, kopi yang disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Tak usah khawatir itu hanya mitos, sebab Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man.

Berbagai makanan juga disediakan, ada sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri hingga gorengan dan jadah (makanan dari ketan yang dipadatkan berasa gurih) bakar. Sego kucing di Angkringan Lik Man tak kalah lezat dengan masakan lainnya sebab nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas. Menikmati sego kucing yang selalu disajikan dalam keadaan hangat dengan lauk gorengan atau sate telur selain lezat juga tak menguras uang.

Jika menjumpai makanan dalam keadaan dingin, anda dapat meminta penjual untuk menghangatkannya dengan cara dibakar. Lauk pauk yang menjadi lebih lezat ketika dibakar adalah mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan tentu saja jadah. Bila tak nyaman makan dengan bungkus nasi saja atau anda makan dalam jumlah banyak, penjual angkringan menyediakan piring untuk menyamankan acara makan anda.

Anda bisa memilih tempat duduk di dua tempat yang disediakan. Jika ingin berbincang dengan pedagang, anda bisa duduk di dekat bakul atau anglo. Selain dapat bercerita dengan Lik Man, duduk di dekat bakul akan mempermudah jika ingin tambah makanan. Tetapi bila ingin lebih berakraban dengan teman, anda bisa duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan. Tak perlu khawatir ruang yang tidak cukup sebab panjang trotoar yang digelari tikar hampir 100 meter.

Sambil duduk, anda diberi kebebasan untuk berbicara apapun. Orang-orang yang sering datang ke angkringan ini membicarakan berbagai hal, mulai tema-tema serius seperti rencana demostrasi dan tema edisi di majalah mahasiswa hingga yang ringan seperti kemana hendak liburan atau sekedar tertawaan tak jelas yang sering disebut dengan gojeg kere.

Monday, March 2, 2015

JAJAN PASAR

Jajan pasar adalah nama lain dari kue-kue (biasanya kue basah) tradisional yang awalnya banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Belakangan, jajan pasar banyak juga dijual di mall-mall dengan booth khusus.
Saat ini, ditengah serbuan kuliner yang semakin modern, pesona kuliner jajan pasar tak pernah terpinggirkan. Rasa yang 'original' membuat jajanan ini tak pernah ditinggalkan orang-orang. Indonesia yang kaya akan warisan kulinernya bahkan memiliki ribuan lebih jenis kue-kue tradisionalnya.
Selain dijajakan di pasar tradisional/modern/bazzar, jajan pasar juga kerap kali kita temui di acara-acara pesta pernikahan, entah yang dilaksanakan di rumah, gedung atau hotel. Biasanya disebut dengan kue tampah karena disusun dengan rapi di atas tampah. Keunikan bentuk dan rasa yang khas untuk jajanan pasar membuat siapa saja suka untuk mengkonsumsinya.

CAPCAI

Cap cai (Hanzi: 雜菜; Pinyin: zácài; Pe̍h-ōe-jī: cha̍p-chhài; "aneka sayuran") adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah "aneka ragam sayur". Cap cai adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang khas karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, namun banyak yang salah kaprah mengira bahwa cap cai harus mengandung 10 macam sayuran karena secara harfiah adalah berarti "sepuluh sayur". Cap di dalam dialek Hokkian juga berarti "sepuluh", dan cai berarti sayur.
Beberapa jenis sayuran yang biasanya dijadikan cap cai adalah sawi putih, sawi hijau, wortel, jagung muda, jamur merang, jamur kuping, kol, kapri, buncis, bunga kol, brokoli, daun bawang, tomat, dan bawang bombay. Walaupun demikian, unsur hewani juga biasa ditambahkan ke dalam makanan ini, misalnya daging sapi, ayam, telur, hati dan ampela ayam, udang, bakso, cumi-cumi, dan daging babi.
Cap cai dapat dimasak dengan dua cara, direbus (kuah) atau digoreng.